Manisnya bertaqarrub kepada Allah s.w.t.


“Sesungguhnya agama itu mudah, dan sekali-kali tidak mungkin seseorang untuk membuat berat dalam agama, kecuali ia pasti dikalahkannya. Maka luruskanlah (amalan) kalian, dekatkanlah  (antara amal-amal kebajikan), bergembiralah dan mintalah pertolongan awal siang, akhir siang dan sesuatu dari penghujung malam!” (H.r Bukhari).
            Alam takwa itu luas dan lapang. Dunia tidak mempunyai nilai disisinya sama sekali. Diibaratkan, jika lalat bernilai dikaca mata para muttaqin (orang yang mempunyai rasa takut dan segan kepada Allah s.w.t dalam keadaan sembunyi atau terangan.) Jiwa-jiwa mereka jauh lebih besar dari para raja yang dipimpin oleh dunia, sementara para mutaqqin dibimbing dan dikendalikan oleh Allah s.w.t. Mereka bebas merdeka, tidak pernah menjadi budak dunia dengan segala syahwatnya.



Ø Seorang hamba yang sibuk menguruskan materialnya, sudah tentunya tidak akan merasakan cahaya kejujuran ubudiyah.  
Ø  Seorang hamba tidak akan merasakan cahaya wahdaniyah kecuali ianya bertaqwa.
Ø  Seorang hamba yang sentiasa sibuk dari zikrullah, maka nilainya batil.

Sesungguhnya Allah s.w.t menaikkan darjat seorang hamba yang bertaqarrub kepada-Nya dengan amal-amal sunnah. Dia melimpahkan kepadanya keutamaan dan kemuliaan dari mahabbah-Nya. Jika Allah s.w.t mencintainya, Dia akan menjadi pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar dan akan menjadi penglihatan yang ia gunakan untuk melihat.

Jika ia memukul dengan tangannya, ia tidak memukul kecuali kebatilan untuk dienyahkannya, kemungkaran untuk dihapuskannya, kejahatan untuk dihilangkannya, kezaliman untuk dimusnahkannya, penipuan untuk dijauhinya dan pengkhianatan untuk dilenyapkannya.

Jika ia menghulurkan tangannya, tidak dihulurkan kecuali kepada orang yang tidak mampu untuk ditolongnya, kepada sang fakir untuk dibantunya, kepada yang lemah untuk dikuatkannya, kepada si miskin untuk dilindunginya dan kepada anak yatim untuk dikasihinya.

Itu semuanya kerana ia mencintai-Ku, bertaqarrub kepada-Ku dengan amal-amal sunnah. Aku pun mencintainya, maka AKu menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berjuang. Adapun kaki yang ia gunakan untuk berjalan, Aku menjadikannya untuk tidak melangkah ke tempat-tempat haram, akan tetapi kepada sebuah panji yang berkait erat dengan mahabbah dan ketaatan kepada-Ku, berkumpul untuk melaksanakan perintah-Ku dan berma’rifat kepada-Ku.

Sesungguhnya Allah s.w.t akan menampakkan Jati Diri-Nya kepada mereka-mereka yang bertaqarrub kepada-Nya dengan faraidh dan amal-amal sunnah. Allah s.w.t akan melindunginya dari kejelekan makhluk-Nya, menjaganya dari segala bentuk kejahatan dan menjauhkannya dari timpaan bala’ dan musibah.

Jika seorang hamba bertaqarrub kepada-Ku sejengkal, Aku bertaqarrub kepadanya sehasta. Dan jika dia bertaqarrub kepada-Ku sehasta, Aku bertaqarrub kepadanya sedepa. Dan jika dia datang kepada-Ku berjalan. Aku datang kepadanya berlari. (Riwayat Bukhari dan Thabarij).

Apabila manusia itu menyempurnakan ma’rifat kepada Tuhannya, dunia dan akhirat, nescaya ia akan zuhud di dunia meski dunia itu terpampang dihadapannya. Ia akan lebih cinta akhirat dan sentiasa berusaha untuk memperolehnya.

Ya Allah s.w.t curahkanlah kepada kami keredhaan-Mu dengan keutamaan yang ada pada Diri-Mu agar kami menjadi golongan orang yang bertaqarrub kepada-Mu. Jadikanlah kami cinta kepada apa yang Engkau fardhukan kepada kami. Jadikanlah kami cinta pada salat (yang sunnah) setelah salat wajib, pada sedekah setelah zakat, pada puasa (sunnah) setelah puasa wajib, pada haji setelah haji, pada umrah setelah umrah, pada istighfar setelah beristighfar dan dzikir setelah dzikir. Jadikanlah kami cinta untuk berhubungan dengan-Mu dan istiqamah di dalamnya. Jadikanlah kami mampu merasakan terang-benderangnya cahaya-Mu. Ya Allah s.w.t, jadilah Engkau pendengaran dan penglihatanku. Jadilah Engkau perasaan dan naluriku. Jadilah Engkau pelindung dan pembelaku, ilmu dan ma’rifatku. Engkau adalah Allah s.w.t dan aku adalah hamba-Mu. Jadikanlah kami berada di atas jalan-Mu dan jalan orang-orang yang mencurahkan mahabbahnya kepada-Mu. Jangan Engkau halangi kami dari cahaya ketaatan kepada-Mu, nescaya kami akan tersesat. Janganlah Engkau halangi kami dari cahaya untuk mendengarkan petunjuk-Mu, nescaya kami akan tuli. Bukalah hati dan telinga kami untuk mendengarkan perintah dan mentaati-Mu, wahai Tuhan seru sekalian alam!

Comments

Popular Posts