Kesibukan Jiwa Pada Dunia





Kesibukan jiwa pada dunia
membuat aku karam dilautan ujian
Lantas jalanan yang terang
perlahan hilang sinarnya..

Kesibukan jiwa pada dunia
mengorbankan aku dalam taruhan yang berselimut kepalsuan
Lantas kehidupanku
bermaharkan Islam hanya pada nama..

Kesibukan jiwa pada dunia
menghentak aku pada hakikat takdir
Lantas saat kaki tersadung
aku menyumpah jalanan yang kaku tidak bernyawa..

Kesibukan jiwa pada dunia
menjadikan aku permata dikemilau gemerlapan neon
Lantas aku tegar memperdagangkan mahar kesucianku
dengan menegakkan yang batil di atas yang haq
menghukum demi menutup kejahilan..

Kesibukan jiwa pada dunia
menjadikan aku insan yang bertemankan air mata
Resah pada takdir
Duka pada sakit
Terhempas pada kaca dunia
Hilang dalam sungkuran..

Kesibukan jiwa pada dunia
menjadikan aku hamba pada ganjaran dunia
walau bergelen keringat membasahi
kemiskinan tetap mengejariku
Kelelahan yang tiada penghujungnya..
  
Kesibukan jiwa pada dunia
Aku belajar beralasan pada sebuah kewajipan
Kesibukan jiwa pada dunia
Aku belajar menangguh pada sebuah kewajipan
Kesibukan jiwa pada dunia
Aku mula lupa garis hormat yang memagari
Kesibukan jiwa pada dunia
Aku mula meninggi diri
Kesibukan jiwa pada dunia
Aku mula terbias dengan kelantangan suara
Kesibukan jiwa pada dunia
Aku mula hilang dalam lautan dunia..


Kesibukan jiwa pada dunia
Aku hanya mengejar bayang-bayang
dalam pekatnya malam..
Penatnya tiada terlafaz
Kudratnya tiada terhitung
Tapi masih jalanan kelam yang terbentang menghias..

Kesibukan jiwa pada dunia
Satu pelaburan yang merugikan
dalam taruhan ganjaran Syurga dan Neraka
Kehidupan yang penuh sia-sia
Indahnya hanya bersalut
Damainya hanya kepalsuan..

Kesibukan jiwa pada dunia
Terlakarnya sebuah kisah
Tentang seorang insan
yang kalah pada sang nafsunya
Tentang seorang insan
yang memungkiri janji syahadah yang pernah di lafazkannya
Tentang seorang insan
yang syahid dalam mahar 'kehambaan'
Tentang seorang insan
yang menjadi hamba pada dunia...



Aku, dan kau 
bukan para ustaz, dan ustazah,
yang jiwanya kental berbalut dengan kesucian Iman
terpelihara selayaknya janji-janjiNYA atas perjuangan yang menagih keringat mereka dalam meraih redhaNYA..

Aku, dan kau
hanya insan biasa
yang kerap lena dalam jaga
yang sering tersungkur dalam langkah
yang sering menangis dalam lelah
Bait kata yang sering dilagukan
saat aku, dan kau  'alpa' dalam ulitan dunia
Sedang mereka jua
harinya bersulam air mata
keringatnya bersalut duka
senyumnya bergaul derita
Bagaimana mungkin mereka teguh?
Bagaimana mereka mampu tersenyum dalam air mata?
Itulah jiwa yang kental dalam balutan Iman yang hidup dalam kesibukan yang kekal abadi diSana nanti..
Dan bezanya kita...
sejauhmana aku, kau dan mereka menjaga DIA 
dalam kesibukan jiwa pada dunia..


Aku, kau dan mereka
pernah kecewa dalam tawa
pernah menangis dalam gembira
pernah rebah dalam lelah
Namun,
itu bukan alasan untuk aku, kau dan mereka menoktahkan langkah dan berpaling dariNYA saat jalanan aku, kau dan mereka masih jauh beribu batu..

Duhai Aku, kau,kita dan mereka..
Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.(Al-Baqarah: 286) ..dan janganlah kamu berputus asa daripada rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.(Yusuf: 12)
Dan,
Cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; kepadaNya aku berserah diri, dan Dia lah yang mempunyai Arasy yang besar.

(At-Taubah: 129)




Saat jiwamu terasa kosong
Pandanglah langit yang luas terbentang
Adakah penciptaannya hanya sia-sia?
Lihatlah pada langit sang matahari dan si bulan memancarkan cahayanya buat menerangi seisi alam
Lihatlah pada langit terhiasnya bintang-bintang yang menyinari menghiasi pekatnya malam
Dan kalanya sang hujan membaluti langit
Si pelangi pasti menyusul mewarnainya kembali..

Dan Begitulah jua kehidupan kita..
Saatnya awan mendung menghiasi hari
Pasti kan muncul mentari menyinari kembali
Selagi ada DIA dihati
Selagi ada DIA dilangkah
Selagi ada DIA dalam bicara
Selagi ada DIA dalam nafas...

Genggamlah hatimu
Gerakkanlah tasbih dibibirmu
Teguhkanlah langkah lesumu
Tebarkanlah pandanganmu
Yakinlah DIA disisimu
menguji dayungan perahumu diluasnya lautanNYA yang tiada garis penamat, tapi penuh Rahmat..


Daripada Abu al-'Abbas, Abdullah ibn Abbas, r.a. beliau berkata: "Aku pernah duduk di belakang Nabi SAW pada suatu hari, lalu Baginda bersabda kepadaku:
“Wahai anak! Sesungguhnya aku mahu ajarkan engkau beberapa kalimah: Peliharalah Allah nescaya Allah akan memeliharamu. Peliharalah Allah nescaya engkau akan dapati Dia di hadapanmu. Apabila engkau meminta, maka pintalah dari Allah. Apabila engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan dengan Allah. Ketahuilah bahawa kalau umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu memberikanmu manfaat kecuali dengan suatu perkara yang memang Allah telah tentukan untukmu. Sekiranya mereka berkumpul untuk memudharatkan kamu dengan suatu mudharat, nescaya mereka tidak mampu memudharatkan kamu kecuali dengan suatu perkara yang memang Allah telah tentukannya untukmu. Pena-pena telah diangkatkan dan lembaran-lembaran telah kering (dakwatnya)." 


(Riwayat Ahmad no. 2669, al-Tirmizi no. 2516 dan al-Hakim no. 6302)




Adakah patut kamu menyangka bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum sampai kepada kamu (ujian dan cubaan) seperti yang telah berlaku kepada orang orang yang terdahulu daripada kamu? Mereka telah ditimpa kepapaan (kemusnahan hartabenda) dan serangan penyakit, serta digoncangkan (oleh ancaman bahaya musuh), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman yang ada bersamanya: Bilakah (datangnya) pertolongan Allah?" Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (asalkan kamu bersabar dan berpegang teguh kepada ugama Allah).
(Al-Baqarah: 214)

Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta."
(Al-Ankabut: 2-3)

Dan demi sesungguhnya! Kami tetap menguji kamu (wahai orang-orang yang mengaku beriman) sehingga ternyata pengetahuan Kami tentang adanya orang-orang yang berjuang dari kalangan kamu dan orang-orang yang sabar (dalam menjalankan perintah Kami); dan (sehingga) Kami dapat mengesahkan (benar atau tidaknya) berita-berita tentang keadaan kamu. (Muhammad: 31)

Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang) melainkan dengan izin Allah; dan sesiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar); dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
(at-Taghaabun: 11)

Dan janganlah engkau menujukan pandangan kedua matamu dengan keinginan kepada apa yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka yang kafir itu menikmatinya, yang merupakan keindahan kehidupan dunia ini, untuk Kami menguji mereka padanya; sedang limpah kurnia Tuhanmu di akhirat lebih baik dan lebih kekal.
(Taha: 131)

Sesungguhnya Tuhanmu tetap mengawas dan membalas, (terutama balasan akhirat)
(Dalam pada itu manusia tidak menghiraukan balasan akhirat), oleh yang demikian, maka kebanyakan manusia apabila diuji oleh Tuhannya dengan dimuliakan dan dimewahkan hidupnya, (ia tidak mahu bersyukur tetapi terus bersikap takbur) serta berkata dengan sombongnya: "Tuhanku telah memuliakan daku!"
Dan sebaliknya apabila ia diuji oleh Tuhannya, dengan disempitkan rezekinya, (ia tidak bersabar bahkan ia resah gelisah) serta merepek dengan katanya: "Tuhanku telah menghinakan daku!"
Jangan demikian, (sebenarnya kata-kata kamu itu salah). Bahkan (perbuatan kamu wahai orang-orang yang hidup mewah, lebih salah lagi kerana) kamu tidak memuliakan anak yatim, (malah kamu menahan apa yang Ia berhak menerimanya);
(Al-Fajr: 14-17)

Maka apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, ia segera berdoa kepada Kami; kemudian apabila Kami memberikannya sesuatu nikmat (sebagai kurnia) dari Kami, berkatalah ia (dengan sombongnya): "Aku diberikan nikmat ini hanyalah disebabkan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku". (Tidaklah benar apa yang dikatakannya itu) bahkan pemberian nikmat yang tersebut adalah ujian (adakah ia bersyukur atau sebaliknya), akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat itu).
(Az-Zumar: 49)




Nikmat Tuhan yang manakah yang hendak kamu dustakan??

Sesungguhnya Al-Quran itu Syifa'
Penyembuh segala Duka
Pengubat segala Rasa
Penawar segala-gaLanya

Dan
'Maka mengapa kamu tidak berfikir?' [al-Baqarah]
SubahanALLAH



101112;0235–nk




Salam junjungan buat kekasihMU, 
Assalamualaika Ya Rasulullah...
Assalamualaika Ya Habiballah...





Comments

Popular Posts