Sentuhan Cinta
Tubir
yang basah buat sekelian kalinya tak lagi terseka.
'Sungguh
aku rindu...'
Dirimbunan hijau hamparan dunia, ku labuhkan pandangan mata. Dada bergetar, beralunannya melodi rindu memenuhi segenap pembuluh darah..bersama titisan jernih dipipi..
Kepala ku dongak ke dada langit. Rindu ini terasa dekat. Mata ku pejam. Bibir tersenyum dalam limpahan air mata. Bersama sendu yang bersenandung dihati..
Pada simpuhan yang berdindingkan kekosongan, masih mutiara jernih yang menemani..
Dalam hempasan yang tak mampu di bendung, air mata ini tak mampu dipujuk henti.. 'Sungguh Engkau dekat Ya Allah..'
Dirimbunan hijau hamparan dunia, ku labuhkan pandangan mata. Dada bergetar, beralunannya melodi rindu memenuhi segenap pembuluh darah..bersama titisan jernih dipipi..
Kepala ku dongak ke dada langit. Rindu ini terasa dekat. Mata ku pejam. Bibir tersenyum dalam limpahan air mata. Bersama sendu yang bersenandung dihati..
Pada simpuhan yang berdindingkan kekosongan, masih mutiara jernih yang menemani..
Dalam hempasan yang tak mampu di bendung, air mata ini tak mampu dipujuk henti.. 'Sungguh Engkau dekat Ya Allah..'
Lekapan
jejari didada
Allahu
Rabbi…!
Getarnya…subahanallah..
‘Sungguh
tiada daya untuk ku dongak ke langitMU tika ini Ya Illahi..saat tubir dipenuhi
layar dosa yang terlakar dijejak langkahku..sedang KAU masih mendakap ku erat,
masih menghulur saat ku rebah, masih bersimpuh saat aku mengadu lelah, masih
meminjamkan ku nafas saat aku merintih, merayuMU untuk mengakhirinya…’
Ya
Rabbi..
Tiada kata dapat ku lafazkan
Tiada nyanyian dapat ku persembahkan
Tiada lukisan dapat ku gambarkan
Sesungguhnya Ya Rabbi..
Akulah hamba hina MU yang paling bahagia..
Tiada kata dapat ku lafazkan
Tiada nyanyian dapat ku persembahkan
Tiada lukisan dapat ku gambarkan
Sesungguhnya Ya Rabbi..
Akulah hamba hina MU yang paling bahagia..
‘Terima
Kasih Illahi…’
Saat kecewa bertamu,
Aku lihat KAU tersenyum di dada langitMU..
Saat aku menunduk menyerah pada lelah,
Aku lihat KAU tersenyum diluasnya hamparan bumiMU
Saat aku tersenyum dengan kurniaanMU,
Terdengar puisi indahMU ditubir telinga ku..
Saat aku tinggal bersama sang sepi,
KAU hadir menemani
Mengembalikan aku dalam kealpaan
Mengingatkan aku pada kewajipan
Saat kecewa bertamu,
Aku lihat KAU tersenyum di dada langitMU..
Saat aku menunduk menyerah pada lelah,
Aku lihat KAU tersenyum diluasnya hamparan bumiMU
Saat aku tersenyum dengan kurniaanMU,
Terdengar puisi indahMU ditubir telinga ku..
Saat aku tinggal bersama sang sepi,
KAU hadir menemani
Mengembalikan aku dalam kealpaan
Mengingatkan aku pada kewajipan
Mengilhamkan
aku ke jalanMU
Memaafkan
aku disetiap noda dosa yang ku lakarkan..
KAUlah pencinta YANG TERHEBAT Ya Illahi..
Illahi..
Bajailah jiwa kerdil ini dengan harum cintaMU yang tak kan pernah pudar..
KAUlah pencinta YANG TERHEBAT Ya Illahi..
Illahi..
Bajailah jiwa kerdil ini dengan harum cintaMU yang tak kan pernah pudar..
Terima
kasih atas labuhanMU di jejak hina ini..
Terima kasih Allah..
Terima kasih Allah..
Dada
langit ku tatap
‘Masihkah
kesempatan ini milikku lagi..’
Bibir
tersenyum dalam sendu
Hati
yang berlgu bimbang dipujuk jejari
Dan
aku lihat DIA
‘DIA
dekat..sangat dekat..’
Berlalulah
duhai resah
Berlarilah
duhai gelisah
Izinkan
‘keyakinan’ ini bertapak
Sesungguhnya
aku mencintai DIA…
Ya Allah..
Ku disini kerna MU
Menyusuri hitam putih jalanan takdir
Tersenyum dan ketawa dalam air mata
Bersimpuh dan sujud dalam nadi kehambaan
Melakar jejak tentang KAU dan aku
Dalam pengabdian kisah
Tentang seorang hamba dibumi Tuhannya..
021212 –nk
021212
Comments
Post a Comment