Lakaran Tentang Erti Hidup



Dalam kamar
aku sendirian
bersama sepi yang berdesir
aku terbisu
hanya air mata mengalir laju
menyenakkan dada kelemasan..

Ya Illahi,
Rapuh benar ku kali ini
penat terasa
seakan tak berdaya

Ku harung
ku terjatuh
ku bangun
ku tersungkur
Luka yang tertoreh tak memberi rasa
hanya air mata setia membasahi
Mengapa rapuh benar ku kali ini..

Dalam tenatnya rasa
ku hentikan langkah kaki
menoleh kembali jalanan yang ku tinggalkan
Dan aku terduduk
basah dihujani air mata keinsafan..

Hidup,
tak mudah
Saat yang lainnya tersenyum
pipi terasa suam
Saat yang lainnya ketawa riang
bibir lesu tak terukir

Takdir,
tak kejam
Saat bibir mula mengukir senyum
ada yang ditemani air mata
Saat bibir terlontar tawa
ada yang terbisu sepi

Hidup dan Takdir,
Bagai roda
ada ketikanya diatas
dan ada ketikanya dibawah
Saatnya tiba diatas
janganlah terlalu leka dan megah
kerana suatu saat nanti kau pasti kan berada dibawah..



Ujian,
mendewasakan
Adakalanya hati teguh menerima
indahnya tika itu bagai rahmat
Adakalanya hati terdiam kosong
bingung mencari arah
jalanan terasa jauh
walau berkali hati berbisik memohon
namun langkah kaki tetap sumbang
rebah berulang kali
dan hati tenat sendirian..

Hati,
nakhoda diri
Saatnya kau kosong seolah tak berpenghuni
pejamkan matamu sejenak
dengarlah bisikan itu
sesungguhnya DIA ada bersamamu
Tertolak jauh didasar
tika kecewa menguasaimu

Ujian dan Hati,
bagai ombak dan pantai
tak kan terpisah..
Hati, saatnya ujian menjengukmu
usahlah bersedih
terimalah ia walau pahit
fahami ia walau sukar
pandanglah ia dengan keinsafan
kutiplah sisa pengajaran padanya
dan lepaskan ia berlalu saat masanya tiba
Itulah keindahan yang terlahir dari dasar keikhlasan..



Hamba,
sang abdillah
Hidupmu bukan bertuhankan dunia
namun pengabdian buatNYA semata
Mengapa kecewa pada dunia
tika kau lelah dilautannya
Mengapa mengemis pada manusia
tika mereka juga milikNYA..

Allah,
DIAlah Tuhan yang satu
Tak pernah meninggalkan hambaNYA keseorangan
namun seringkali hamba-hambaNYA menjauh dariNYA
Tapi tetap DIA menunggu kepulangan hambaNYA
mendepa luas tanganNYA disepertiga malam
memberi rahmat tanpa berhitung
kerana kasihnya DIA pada hamba-hambaNYA..

Allah dan Hamba,
TanpaNYA tiadalah nafas jiwa hamba
Sedang DIA tak pernah jemu membentangkan tanganNYA
menanti kepulanganmu
mengapa pada dunia kau menyerah
Tika kau lemas dilautan ciptaanNYA
mengapa tidak kau dayung kembali pulang padaNYA
sedang DIA Maha Mendengar dan Maha Penolong..

Tiada yang terindah dari kehidupan dengan air mata. Sebagaimana takdir yang berjalan seiringan dengan hidup, ujian mengajar hati mendewasakan diri dalam jalanan pengabdian seorang hamba pada Tuhannya.


18062012–nk

Comments

Popular Posts