Yang Bernama Gadis



Gadis...
Disebalik kelembutanmu,
kau punyai hati yang tulus...
memberi sepenuh hati,
menyayangi setulus jiwa...


Gadis...
Melafaz sebuah kata yang bernama cinta,
tak bererti kau tak punyai maruah...
kerana sesungguhnya,
memberi tanpa mengharap balas,
menjadikanmu mulia...


Gadis...
cinta itu bukan satu dosa,
andai ianya kau batasi dengan lunas syariat...
cinta itu bukan duka,
andai ianya kau letak pada haknya...
cinta itu bukan pembunuh...
jika kau mengenal makna sebenarnya...
cinta itu pasti kan temui kebahagiaannya,
andai kayuhanmu menuju ke pelabuhan-Nya...


Gadis...
disebalik kelukaan itu,
kan tiba saatnya sinar bahagia menjelma...
disebalik air mata itu,
kan hadirnya selaut kesyukuran...
dan disebalik sendu itu,
kan terbitnya ketawa bahagia...


Gadis...
bangkitlah dari lenamu...
usah lagi membutakan matamu...
usah lagi tunduk pada hatimu...
belajarlah untuk melepaskannya...


Gadis...
Terciptanya bahumu agar mampu menahan seluruh bebanan dunia dan isinya,
walaupun jua bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tidur...
Diberikan keperkasaan yang membuatkanmu tetap bertahan,
pantang menyerah saat semuanya telah putus asa...
Dan diberikan-Nya air mata buatmu,
bukan untuk menjadikan kau lemah...
tapi untuk kau mencurahkan perasaanmu saat engkau terluka, saat engkau dicerca, saat engkau rebah tersungkur...
Ianya bukan tanda kelemahanmu, 
tetapi itulah air mata kehidupan…


Gadis...
bersyukurlah dengan lukamu saat ini,
itu tanda cinta-Nya yang mahukan kau kembali pada-Nya...
bersujudlah untuk rasa itu,
kerana tak semua orang mampu merasainya...
tegarkan hatimu agar tak mengalah pada pujukan nafsumu,
agar kata penyesalan itu tak termuntah dibibirmu suatu saat nanti...


Gadis...
Mengapa harus pudar semangat tika ujian-Nya datang menyapa? 
Mengapa harus hilang tuju, bila tiada insan memandu? 
Bukankah Dia sentiasa disisi? 
Tiap saat setia menemani... 
Bukankah Dia Maha Besar, peniup semangat yang kian pudar? 
Bukankah Dia pemberi petunjuk, yang Maha Agung melebihi makhluk? 
Jadi mengapa harus diri sedih? 
Mengapa jiwa harus merasa sepi…?
Sedang DIA tak pernah pergi meninggalkanmu keseorangan...


Gadis...
Hari yang mendatang tidak akan memberikan sebarang makna jika kegagalan semalam tidak dijadikan teladan…


–nk

Comments

Popular Posts