Bila Facebook Bersuara





Saatnya jemari berlari,
tuturnya kelihatan hebat sekali...


Bijak pada hemah,
Terpuji pada ijazah,
Hebat pada jejak dirantauan,
Lantas yang diam,
menjadi banyaknya bicara...
Yang Haq,
dipandang batil...
Yang mulia,
seakan provokasi...
Sedang 'loudness' dijulang megah dan bergaya...
Runtuhnya si 'aib',
dipandang seolah 'kebiasaan'...
"Wahai sekalian manusia yang beriman dengan lidahnya, (namun) belum masuk iman ke dalam hatinya. Janganlah engkau sekalian mengumpat orang-orang Islam dan jangan membuka aib mereka, (kerana) sesungguhnya orang yang membuka aib saudaranya yang muslim, maka Allah s.w.t akan membuka aibnya. Dan siapa yang aibnya dibuka Allah s.w.t, maka Dia akan membukanya sekalipun didalam rumahnya." [Hr Muslim, Abu Daud & Tarmizi] 


Mukmin...
Fahami kata ini...


Menegur bukan kerana bagus,
Menyampai bukan bererti menunjuk,
Mengajak bukan memaksa...
Kerana Ikhlas itu bukan prasangka,
dan Syahadah itu bukan sekadar lafaz...


Pejam matamu,
berfikir walau sejenak...
Tanya hatimu, "Masihkah ia punya 'rasa' itu...?"
Andai benar...
Mengapa bibirmu pantas mencebik saat ada yang mengajak kebaikan?
Mengapa hatimu tak henti prasangka pada yang memberi ingatan?
Adakah kerana dia bukan sesiapa?
Dia yang hanya 'biasa-biasa'?
Dia yang hanya berlagak baik?
atau jua dia yang hanya sekadar 'cakap tak serupa bikin'?


Sedarlah...
itu semua madah bisa yang hatimu karangkan...
hanya untuk menutup kekuranganmu...
hanya untuk membiarkan mu terus hanyut pada dunia...
hanya untuk menjadikan mu sepi tanpa suluhan cahaya-Nya...


Mengertilah...
Lahir mu bukan sekadar lantang dalam bicara,
Lahir mu bukan sekadar gagah dimedan perang,
Lahir mu bukan sekadar lembut pada buaian,
Tapi...
pengabdian diri pada-Nya...
'Sesungguhnya setiap Muslim berkewajiban untuk mengajari saudara seakidah yg masih bodoh tentang agama Islam...'




Rasulullah Saw, “Sampaikanlah dari ku walaupun hanya satu ayat.” [Hadis Riwayat Ahmad, Bukhari, Tarmidzi]


Walau siapa pun dia,
walau sehina mana pun dia,
walau sebodoh mana pun dia,
Saat ajalnya bertemu...mungkin sahaja dia lebih 'mulia' disisi Allah s.w.t...


Kadang kita alpa,
Kuatnya prasangka...
menjadikan kita merasakan kita hebat...
sedang kekeruhan hati jelas terpancar tak bersuara...
demi menutup ego yang tak berkesudahan...


Belajarlah senyum dari sebuah tangisan,
Belajarlah mengalah dari sebuah pertelingkahan,
Belajarlah ikhlas dari sebuah kebenaran yang memahitkan...
Jadikanlah diri sebagai resmi padi...
makin tunduk,
makin berisi....


Pada kelebihan akal mu,
Pada segulung ijazah digenggaman mu,
Pada sekolong pengalaman dijejak mu,
Pasti kau lebih 'educated' menggunakan medium 'facebook' itu...
Jangan biar 'facebook' yang 'mengeducatedkan' dirimu...
Andai saja 'dia' bisa bersuara...



“Aku akan menjamin sebuah rumah di tepi surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan meskipun dia yang benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan kedustaan walaupun dia sedang bergurau. Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi siapa saja yang berakhlak baik.” (HR. Abu Daud no. 4800 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 1464)


2:07;271111–nk

Comments

Popular Posts