Bicara
Idea| Dari Langit
Masih aku menatap langit yang sama
Dalam detakan dada yang memalu
Yang aku peluk erat
Agar air mata tak tumpah
Illahi Rabbi..
Ada rasa
Yang tak mampu aku faham
Yang membuatkan langkah kaki semakin perlahan
Dan aku hanya ingin percaya
KAU kan selalu ada untukku
Illahi Rabbi..
Ada rindu yang berbisik
Pada wajah yang telah sepi dan tak kan kembali
Dan sungguh aku terlalu rindu mereka ya Illahi..
Tika mereka terlalu dalam menyentuh hatiku
Berbicara tentang makna hidup
Yang memaksa aku menarik maaf dalam air mata yang tumpah
Yang mengajar aku setiap yang payah itu pasti adanya indah
Dan dimana harus ku cari ganti?
Tika bumi ini telah dipenuhi hati hati yang berwajah
Yang tak lagi damai hanya pada senyuman
Saat dibaliknya terkandung makna yang terlalu sarat dengan keinginan dunia
Dan segala galanya terlalu menakutkan..
Illahi Rabbi..
Adakalanya aku hanya ingin bersendiri
Menebar pandang pada Agungnya CiptaanMu
Lantas tersenyum dalam pejaman mata syukur
Kerana aku adalah hambaMU..
Illahi Rabbi..
Tak kala aku duduk dalam simpuh mengadap Mu
Sungguh aku terlalu letih..
Dan aku hanya mampu merenung jauh ke langitMu
Dalam bisunya bicara
Kerana aku hanya ingin mendakapMu
Merasa sentuhanMu yang damai dan indah
Saat hanya Dikau yang mampu mengubat lukaku
Dan hanya Dikau yang mampu membuatkan aku kembali tersenyum..
Illahi Rabbi..
Sungguh saat ini
Aku hanya ingin lepaskan segala galanya
Tanpa air mata..
Duhai langit
Sering aku menatap mu
Tak kala aku tak lagi mampu membendung rasa hatiku
Kerana pada keindahan yang terkadang dibayangi suram
Sering membuatkan aku kagum
Pada Kebesaran Allah
Tuhan Yang Menciptakan aku..
Duhai langit
DIA jadikan kau dalam keindahan yang terlalu sempurna
Dan untuk menarik akal mencernanya adalah mustahil
Membuatkan aku mengerti
Hidup ini terlalu misteri untuk dihakimi
Dan aku pilih untuk menjadi bagaikan si bunga
Menekup keindahan dengan teguhnya benteng Iman
Membaja keteguhan dengan sabar
Memaafkan segala lompang yang ada dengan ikhlas
Untuk menjadi yang terindah buat Dia dan insan insan yang tak henti menebar harap
Sebelum masanya aku dijemput, tiba
Pulang kembali pada Dia Yang Menciptakan.
–nk
Dalam detakan dada yang memalu
Yang aku peluk erat
Agar air mata tak tumpah
Illahi Rabbi..
Ada rasa
Yang tak mampu aku faham
Yang membuatkan langkah kaki semakin perlahan
Dan aku hanya ingin percaya
KAU kan selalu ada untukku
Illahi Rabbi..
Ada rindu yang berbisik
Pada wajah yang telah sepi dan tak kan kembali
Dan sungguh aku terlalu rindu mereka ya Illahi..
Tika mereka terlalu dalam menyentuh hatiku
Berbicara tentang makna hidup
Yang memaksa aku menarik maaf dalam air mata yang tumpah
Yang mengajar aku setiap yang payah itu pasti adanya indah
Dan dimana harus ku cari ganti?
Tika bumi ini telah dipenuhi hati hati yang berwajah
Yang tak lagi damai hanya pada senyuman
Saat dibaliknya terkandung makna yang terlalu sarat dengan keinginan dunia
Dan segala galanya terlalu menakutkan..
Illahi Rabbi..
Adakalanya aku hanya ingin bersendiri
Menebar pandang pada Agungnya CiptaanMu
Lantas tersenyum dalam pejaman mata syukur
Kerana aku adalah hambaMU..
Illahi Rabbi..
Tak kala aku duduk dalam simpuh mengadap Mu
Sungguh aku terlalu letih..
Dan aku hanya mampu merenung jauh ke langitMu
Dalam bisunya bicara
Kerana aku hanya ingin mendakapMu
Merasa sentuhanMu yang damai dan indah
Saat hanya Dikau yang mampu mengubat lukaku
Dan hanya Dikau yang mampu membuatkan aku kembali tersenyum..
Illahi Rabbi..
Sungguh saat ini
Aku hanya ingin lepaskan segala galanya
Tanpa air mata..
Duhai langit
Sering aku menatap mu
Tak kala aku tak lagi mampu membendung rasa hatiku
Kerana pada keindahan yang terkadang dibayangi suram
Sering membuatkan aku kagum
Pada Kebesaran Allah
Tuhan Yang Menciptakan aku..
Duhai langit
DIA jadikan kau dalam keindahan yang terlalu sempurna
Dan untuk menarik akal mencernanya adalah mustahil
Membuatkan aku mengerti
Hidup ini terlalu misteri untuk dihakimi
Dan aku pilih untuk menjadi bagaikan si bunga
Menekup keindahan dengan teguhnya benteng Iman
Membaja keteguhan dengan sabar
Memaafkan segala lompang yang ada dengan ikhlas
Untuk menjadi yang terindah buat Dia dan insan insan yang tak henti menebar harap
Sebelum masanya aku dijemput, tiba
Pulang kembali pada Dia Yang Menciptakan.
–nk
Comments
Post a Comment